Paliyan, (suara-gunungkidul.com)–Posko dapur umum yang digunakan untuk menyediakan permakanan bagi relawan dan warga terdampak mengalami kendala. Selain kekurangan sayuran, posko yang didirikan selama 3 hari kedepan ini terkendala kurangnya suplai minyak untuk memasak.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Posko Tagana Gunungkidul Wagiyo. Dia menuturkan bahwa, menu makanan yang dibagikan kepada relawan dan warga terdampak adalah nasi lauk pauk telur, sayur dan juga mie goreng.
“Hanya saja, saat ini masih kekurangan sayuran untuk memasak. Dan yang mendesak adalah minyak goreng karena kebutuhannya cukup banyak. Sekali memasak menyediakan 600 porsi yang menghabiskan minyak goreng sebanyak 10 liter,”katanya, Sabtu (12/03/2022).
Sementara itu Lurah Kalurahan Mulusan, Kapanewon Paliyan Supodo mengatakan, dari data yang diperolehnya hingga saat ini terdapat 170 rumah mengalami rusak berat dan ringan di 4 Padukuhan. Keempat Padukuhan tersebut yaitu Padukuhan Watu Gilang A, Mulusan, Karangmiri, dan Kenteng.
“Kerusakan terparah terjadi di dua Padukuhan yaitu Karangmiri dan Kenteng,”terang Supodo.
Selain mengakibatkan kerusakan, peristiwa tersebut juga mengakibatkan dua orang mengalami luka berat dan ringan.
Korban bernama Karmi warga Padukuhan Kenteng mengalami luka bagian kepala mengelupas sehingga harus dirawat di rumah sakit. Sedangkan korban lainnya bernama Hartono (55) warga Padukuhan Kenteng yang mengalami luka patah tangan saat membantu evakuasi reruntuhan.
“Mereka tidak mau mengungsi ke posko, mereka memilih mengungsi ke tempat tetangga yang rumahnya tidak terdampak,”imbuhnya.
Anggota DPRD Kabupaten Gunungkidul Timbul Suryanto yang memantau lokasi kejadian mengajak seluruh elemen agar bersama membantu warga terdampak bencana. Pihaknya juga mendesak Pemerintah agar melakukan assesment penanganan secara intensif.
“Mari kita bahu membahu membantu saudara kita yang sedang terkena musibah,”pungkasnya.